Halaman

Januari 17, 2011

♥ Jangan di Pikirkan, Yang Lalu Biarlah Berlalu ♥

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad, dan mengubur masa depan yg belum terjadi. Bagi orang yg berpikir, berkas² masa lalu akan di lipat dan tak pernah di lihat kembali. Cukup dtutup rapat², lalu dsimpan dlm ruang penglupaan, di ikat dengan tali yg kuat dalam penjara pengacuhan selamanya. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau dibawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan airmata ke dalam kelopak mata ?

Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pd pintunya, adalah kondisi yg sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yg sangat berharga. Dalam Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yg telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "itu adalah umat yg lalu". Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

0rang yg berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya orang yg menumbuk tepung, atau orang yg menggergaji serbuk kayu.

Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yg meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat² itu dari kuburnya".

Dan konon, kata orang yg mengerti bahasa binatang, sekawan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "mengapa engkau tidak menarik gerobak ?"

"Aku benci khayalan", jawab keledai.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru di sibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana² yg indah dengan sibuk meratapi puing² yg telah lapuk. Padahal betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yg telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yg demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Org yg berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunnah kehidupan..!!!
____________________

Sumber : La Tahzan
Oleh : Dr. 'Aidh al-Qarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar