Halaman

Januari 17, 2011

Jadihlah Musafir di Dunia

Bismillahir rohmaanir rohiim...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ..

Pesona dunia kerap membuat seseorang lupa akan hakikat hidup di dunia. Sehingga, menjadikannya lalai dalam melakukan tugas dan kewajiban sebagai seorang hamba, yaitu beribadah kepada Allah Azza Wa Jalla. Padahal, kehidupan dunia tak lebih hanya permainan dan senda gurau belaka (QS Muhammad [47]: 36).

Oleh karena itu, Ibnu Umar r'a mengambil wasiat dari
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam untuk menggunakan setiap kesempatan guna untuk berbekal :

''Jika kamu berada di masa sore, jangan menunggu waktu pagi. Dan jika kamu berada di waktu pagi, jangan menunggu masa sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.'' (HR. Bukhari).

Tak heran bila kemudian Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam selalu mengingatkan umatnya untuk menyikapi hidup di dunia ini sebagai ladang berbekal, dan sebaik-baiknya bekal adalah takwa kepada Allah Azza Wa Jalla. (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Menjadikan hidup di dunia hanya sebagai ladang berbekal akan menimbulkan perasaan bahwa hakikat diri adalah asing di dunia dan tidak mungkin menetap selamanya. Diri tidak lagi terpikat pada segala sesuatu yang menggoda di tempat persinggahan sementaranya itu. Hatinya hanya terpaut pada tujuan yang akan menjadi tempat kembalinya kelak. Bahkan, dia akan menganggap dirinya seperti 'musafir' yang ingin terus melanjutkan perjalanan hingga batas akhir tujuan, yaitu kehidupan abadi di akhirat.

Memahami kehidupan di dunia ini layaknya musafir, telah diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam melalui sabdanya :

''Aku tidak memiliki kecenderungan (kecintaan) terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, wajib bagi seorang Mukmin untuk bersegera melakukan kebaikan sebelum dia tidak mampu lagi untuk melakukannya, baik karena menderita sakit atau karena kematian yang menjemput.

Dan di saat manusia terhalang untuk melakukan amal kebaikan, maka yang tersisa hanyalah penyesalan dan kesedihan. Dia hanya bisa berandai untuk kembali sehat atau hidup lagi, padahal harapan itu sia-sia belaka...

Allah Ber Firman:
''Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka (orang-orang kafir), dia berkata, 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding hingga hari mereka dibangkitkan. (QS Al-Mukminun [23]: 99-100).

Wallahi Taufiq Wal Hidayah ..Semoga bermanfaat ..Amiin Ya Rabb

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik....

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Puisi Dari Setan Untukmu

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya
aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.

Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.
Dia sudah mencampakkan aku dari surga,
dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskanNya

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU
dan Dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH

Aku benar-benar berterimakasih padamu,
karena aku sudah menunjukkan kepada NYA
siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani
Kita nonton film porno bersama, memaki orang,
mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya,
guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang,
menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.

TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untukmu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena
sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.
Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.

Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.

Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi,
dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.

Memperingati orang bukan tabiatku,
tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa,
sepertinya memang agak aneh.
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi orangg tolol yang
lebih baik dimata ALLAH.

Catatan : Jika kau benar2 menyayangiku , kau tak akan membagi surat ini dengan siapapun

Caraku Mencintaimu KarenaNya

Bismillahirrahmanirrahiim

Wahai Saudari kami...
Mungkin kalian pernah mendapati kami dalam keadaan dingin dan membisu
Padahal bisa saja, kami membuka pembicaraan dan memecahkan suasana bersama kalian
Namun kami sadar, bahwa tak layak bagi kami bermudah-mudah dikarena khawatir hal itu akan mengikis kadar rasa malu kalian kepada kami.

Mungkin kalian pernah merasa risih ketika kami tidak memperhatikan wajah ketika berbicara dengan kalian?
Padahal memandang kalian ketika berbicara adalah mudah bagi kami,
Namun dengan memalingkan wajah, kami berharap agar kalian akan lebih berhati-hati dalam berbicara dan menjadikan keadaan itu lebih suci bagi hati masing-masing.


***
Wahai Saudariku...
Mungkin kamu akan mengatakan aku aneh ketika aku melarangmu menelefonku
Padahal, bisa saja aku menganggkatnya setiap saat engkau menelefonku
Namun aku belajar untuk menghargai seseorang yang berhak akan mendampingimu kelak, dengan cara tidak berduaan denganmu dalam keadaan yang tidak ada yang menemani.

Mungkin kamu akan kesal apabila aku tak memberikan pesan penyemangat ketika engkau melaporkan kepadaku tentang kegiatanmu hari ini
Padahal mudah saja jika aku harus mengirimkan sebuah pesan tersebut agar membuat jiwamu menjadi lebih bersemangat mengerjakannya
Namun, keberadaanku di sekitarmu ku harap tidak menggoyahkan kesucian hatimu dengan mengirimkan kepadamu pesan-pesan yang seharusnya tidak pernah kamu terima dariku jika itu justru akan membuatmu berangan-angan.


***
Wahai Saudariku...
Bisa jadi sebuah harapan pernah terbesit dihatimu sehingga mungkin engkau akan merasa gundah ketika aku tidak pernah meminta meminangmu.
Padahal, bisa saja aku lakukan itu agar hatimu senang
Namun aku sadar bahwa aku belum siap, maka aku redamkan lidah ini untuk menyatakannya di dalam diam.

Mungkin kamu akan datang memintaku agar kamu menantiku
Padahal aku mampu mengizinkan permintaanmu itu
Namun, apakah kamu tidak merasa sakit ketika suatu saat jodohku adalah bukan dirimu? Bukankah usahamu untuk bersamaku dengan cara menantikanku adalah sia-sia?

Atau mungkin saja kamu akan merasa gelisah ketika aku tidak pernah memintamu menungguku
Padahal bisa saja permintaan itu akan engkau indahkan ketika aku memintanya kepadamu
Namun aku mencintaimu atas dasar kesucian, maka aku tidak akan memintamu untuk itu hanya karena ingin mempersilahkan laki-laki shaleh lain untuk meminangmu
Bukankah kesucian yang aku inginkan untuk menikahimu? Jika demikian, maka lebih baik engkau menikah kepada laki-laki yang telah siap meminangmu tanpa harus membuatmu menunggunya.

Atau bisa jadi, kamu bosan karena terlalu lama menungguku untuk menyatakan sebuah ungkapan-ungkapan indah kepadamu
Padahal, bisa saja aku menyatakan itu untuk menyenangkan hatimu
Namun, Diam adalah caraku mencintaimu karenaNya, berharap hal itu lebih memelihara kesucian hatiku dan hatimu setelahnya...

Aku belajar mencintaimu dalam keimanan
Berharap agar dapat menjaga rasa maluku dan memelihara kesucian hatimu
Ini lah caraku Mencintaimu karenaNya, diam dan tak pernah terucap hingga di ujung lidah yang lunak bahkan tak pernah terlukiskan oleh aktifitasku yang dapat engkau lihat

Berharap menjadi pemalu seperti Rasul, Muhammad*
Dan membawamu menjadi suci seperti Ibunda Isa, Maryam
Suci, tak pernah tersentuh laki-laki...

Semoga Allah memaafkan aku ketika aku bersalah
Allahuma Amiiin

<Akhina Ifa Sabbihisma Rabbika>

Selamat Berpisah dan Selamat Berjuang

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Sejenak jemari aq bercerita
Tentang denting waktu yang menghentak
Membuat kisah kita memancarkan warna-warna cinta
Kita menyatu dalam banyak sisi yang berbeda

Tahukah... aq bahagiaaa . . .

Karena kita bersaudara dalam ukhuwah yang terjalin
Karena Allah...

Dan kini . . .

Demi waktu yang kian berpacu cepat
Hadirkan nada-nada Ilahiah yang memikat

Sungguh . . . kuakui berat

Kala kata ' BERPISAH '
Tapi.. mana bisa menghindar
sebab ia tercipta karena adanya Pertemuan

Laa Tahzan... Don't be sad... Jangan Bersedih

Sebab...
Bukan karena Berpisah lantas kita menjauh kan,..???
Memang pasti akan terasa berbeda
Tapi...
Bukankah kita telah terbiasa dengan perbedaan,..???

Ku harap engkau tak pernah lupa
Walau hadir aq berkurang dalam kisi-kisi hati mu

Selamat Berpisah dan Selamat Berjuang
Diri aq mohon maaf atas segala khilaf dan banyak macam kesalahan
Meskipun kita tak bisa saling berbagi kembali
Tapi.. kita masih tetap bisa saling mendo'akan

Karena tiada ungkapan PERPISAHAN dalam sebuah UKHUWAH
Meskipun maut menjadi noktahnya
Sebuah Ukhuwah itu sangat Istimewa
Hidup dalam DO'A
Biarpun tanpa ada bayangnya...

Semoga Allah meridhai derap Langkah Kaki kita dari setiap tarikan nafas yang kita hembuskan...amiiiin....

Keep Fighter Dakwah Sabilillah dari saudarimu, RISA
Wassalamu'alaikum warhmatullahi wabarokatuh

^_senyum_^

♥ Jangan di Pikirkan, Yang Lalu Biarlah Berlalu ♥

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad, dan mengubur masa depan yg belum terjadi. Bagi orang yg berpikir, berkas² masa lalu akan di lipat dan tak pernah di lihat kembali. Cukup dtutup rapat², lalu dsimpan dlm ruang penglupaan, di ikat dengan tali yg kuat dalam penjara pengacuhan selamanya. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau dibawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan airmata ke dalam kelopak mata ?

Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pd pintunya, adalah kondisi yg sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yg sangat berharga. Dalam Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yg telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "itu adalah umat yg lalu". Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

0rang yg berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya orang yg menumbuk tepung, atau orang yg menggergaji serbuk kayu.

Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yg meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat² itu dari kuburnya".

Dan konon, kata orang yg mengerti bahasa binatang, sekawan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "mengapa engkau tidak menarik gerobak ?"

"Aku benci khayalan", jawab keledai.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru di sibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana² yg indah dengan sibuk meratapi puing² yg telah lapuk. Padahal betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yg telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yg demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Org yg berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunnah kehidupan..!!!
____________________

Sumber : La Tahzan
Oleh : Dr. 'Aidh al-Qarni